Sosiolog UGM Pertanyakan Keseriusan Pemerintah Memerangi Judol

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Komitmen pemerintah dalam memberantas judi online (judol) dipertanyakan, seiring maraknya kasus tersebut.
Sosiolog Universitas Gadjah Mada Andreas Budi Widyanta mengungkapkan alasan judol terus berkembang begitu masif.
“Sejak era teknologi digital ini masuk, judi online bagian dari tantangannya. Sebuah sistem yang dibuat dengan gamifikasi sehingga memunculkan rasa senang dan kenikmatan sehingga orang akan terus bermain,” kata Widyanta, Selasa (22/4).
Menurut dia, ekosistem digital sangat mendukung aksesibilitas judi online.
Sistem digital yang saling terhubung ini memudahkan korban dalam menyalurkan uang hanya dengan sekali sentuh.
“Lingkaran setan itu saling terhubung, korban jadi sulit punya kontrol atas hawa nafsu dan kecanduan mereka,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa belum ada instrumen hukum dan lembaga yang kuat untuk menangani judi online ini.
Widyanta bahkan menyebut pemerintah belum mampu menghadapi tantangan perkembangan teknologi digital.
Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam memberantas judi online atau judol.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News