Sultan HB X Ingin Masyarakat DIY Disiplin Menerapkan Prokes, Agar Tak Ada Penyekatan

Jumat, 25 Februari 2022 – 11:02 WIB
Sultan HB X Ingin Masyarakat DIY Disiplin Menerapkan Prokes, Agar Tak Ada Penyekatan - JPNN.com Jogja
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Foto: M. Sukron Fitriansyah/JPNN.com

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) baru saja memecahkan rekor penambahan kasus harian tertinggi selama pandemi Covid-19 yaitu mencapai 2.866 orang pada Kamis (24/2).

Tingginya penambahan kasus harian dua pekan terakhir membuat Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X sempat membuka wacana agar dilakukan penyekatan di sejumlah titik pintu masuk ke DIY.

Namun, hal tersebut urung dilakukan karena pemerintah daerah masih ingin mempertimbangakn beberapa hal jika kebijakan penyekatan diambil.

Terlepas dari wacana penyekatan, Sultan secara khusus meminta kepada warga DIY dan warga daerah lainnya yang berkunjung agar tetap disiplin menjalan protokol kesehatan atau prokes.

"Bagaimana kesadaran warga masyarakat itu tidak turun. Dalam arti seenaknya sendiri, berkerumun seenaknya sendiri, tidak pakai masker seenaknya sendiri. Itu yang pokok," kata Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (24/2).

Menurut Gubernur DIY, terkendali atau tidaknya tambahan kasus Covid-19 di DIY bergantung pada kemauan masyarakat untuk disiplin menerapkan prokes.

Kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan, menurutnya, lebih utama dibandingkan kebijakan penyekatan di perbatasan.

"Bukan masalah dibuka atau ditutup, tetapi bagaimana kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dan pakai masker. Itu sesuatu yang penting," ujar Raja Keraton Yogyakarta ini.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X meminta siapapun yang sedang berada di DIY agar tetap patuh dan disiplin menjalankan prokes.
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia