Rumus Gampang Berkendara Saat Mudik Lebaran, 2-15-2-8, Apa Itu?
"Setelah lewat delapan jam, pengendara akan merasakan letih dan jenuh. Ini yang bahaya jika dipaksakan karena respons anggota tubuh kita akan melambat," kata Aan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pemudi memiliki rekan yang bisa diajak untuk bergantian menyetir mobil karena setelah delapan jam pengemudi harus beristirahat.
"Lebih baik ada pengemudi pengganti agar bisa gantian setiap dua jam itu tadi," imbuhnya.
Lebih lanjut, Aan mengatakan terdapat teknik berkendara risiko rendah yang merupakan metode mengemudi secara antisipatik.
"Pastikan pandangan jauh ke depan. Mata tidak hanya bertumpu pada satu kendaraan di depan, tetapi beberapa kendaraan di depan sehingga kita bisa antisipasi lebih jauh," kata Aan.
Selanjutnya, penting untuk menjaga jarak aman, mengecek spion setiap lima sampai delapan detik sekali, dan fokus saat berkendara.
"Lalu, sebelum mengerem, cek kondisi di belakang lewat spion," imbuhnya. (antara/mar3/jpnn)
Saat mudik Lebaran tahun ini, ada rumus gampang agar kita terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Berikut selengkapnya.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News