Panas Terik di Jogja Bikin Gerah, Apa yang Sebaiknya Dilakukan Masyarakat?
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami suhu panas terik beberapa hari terakhir ini.
Berdasarkan data hasil pengamatan di Stasiun Klimatologi Sleman, suhu maksimum harian yang terukur pada 1-12 Mei 2022 berkisar antara 31 - 33.6 derajat celsius.
Kemudian, suhu harian tertinggi mencapai 33.6 derajat celsius yang terjadi pada 3 Mei 2022.
Menurut Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta fenomena suhu udara terik yang terjadi pada siang hari dipicu oleh beberapa hal.
"Posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator, di mana tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi," jelas Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta Reni Kraningtyas pada Jumat (13/5).
Kemudian, kata Reni dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi sehingga kondisi suhu yang dirasakan menjadi cukup terik pada siang hari.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukanlah fenomena Gelombang Panas.
"Menurut WMO (World Meteorological Organization), Gelombang Panas atau Heatwave merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut dimana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5°C atau lebih," ujar dia.
Masyarakat diimbau untuk menjaga kondisi saat beraktivitas di luar ruangan saat siang hari. Cuaca Jogja bikin gerah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News