Perbedaan Itu Biasa, Contohlah KGPAA Paku Alam X dan Putra Mahkota

"Ikhlas dan bertawakal kepada Allah swt., lalu jadilah orang yang dermawan dan peduli sosial kepada sesama," kata dia.
Di hadapan ribuan jemaah, BPH Kusumo Bimantoro juga mengajak warga Muslim untuk merawat kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
"Manakala keharmonisan tersebut tidak terjalin dengan baik, akan terjadi kerusakan pada kehidupan umat manusia," kata dia.
Sekretaris Panitia Hari Besar Islam Kemantren Pakualaman Muhammad Musonnef mengatakan penunjukan BPH Kusumo Bimantoro sebagai khatib salat Iduladha dilakukan sesuai instruksi dari Sri Paduka Paku Alam X.
"Kanjeng Dalem menginstruksikan agar beliau bisa jadi khatib. Kalau Pak Wagub (salatnya) besok karena Beliau pemerintah" kata dia.
Menurut Musonnef, salat Iduladha di Pakualaman dilaksanakan pada Sabtu karena kebanyakan warga di lingkungan Puro Pakualaman merupakan anggota Muhammadiyah.
"Harapan kami perbedaan waktu penyelenggaraan salat Iduladha tidak menjadi bagian pemecah kita karena sama-sama punya dasar hukumnya," kata dia.
Masjid Besar Pakualaman menyiapkan 26 hewan kurban yang terdiri atas delapan sapi dan 18 kambing. Hewan-hewan kurban itu akan disembelih pada Sabtu (9/7) dan Minggu (10/7) dan dibagikan kepada warga. (antara/jpnn)
Warga Jogja banyak yang berbeda dalam hal waktu perayaan Iduladha 1443 Hijriah. Tidak terkecuali Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X dan Putra Mahkota.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News