Begini Mitigasi Dampak Siklon Tropis Anggrek Menurut Pakar Iklim UGM
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Kondisi cuaca di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sedang tidak menentu karena terdampak Siklon Tropis Anggrek.
Siklon Tropis Anggrek ini akan memunculkan hujan lebat disertai angin kendang dan petir selama periode 16-22 Januari 2024.
Pakar iklim dan lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) Emilya Nurjani mengungkapkan bahwa siklon ini tidak bisa dihindari.
“Silkon tropis merupakan sistem global yang tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya mitigasi akibat atau dampak yang ditimbulkan,” katanya pada Jumat (19/1).
Emilya mengatakan Siklon tropis dapat memberikan dampak berupa curah hujan yang tinggi, kecepatan angin yang meningkat dan gelombang perairan yang tinggi mencapai 1,5 – 3 meter.
Curah hujan yang tinggi ini disebabkan oleh siklon tropis. Faktor lainnya adalah monsun Asia dan pergerakan inter tropical convergen zone yang menyebabkan tumbuhnya awan-awan konvergen di wilayah Indonesia selama Januari- Februari.
Baca Juga:
“Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan banjir dan longsor sehingga mitigasi bencana banjir dan longsor menjadi fokus utama kami,” katanya.
Langkah mitigasi dampak bencana tersebut bisa dilakukan dengan membersihkan drainase hingga sumur resapan serta memangkas pohon tua yang berpotensi tumbang karena diterjang angin. (mcr25/jpnn)
Selama sepekan ke depan cuaca di DIY mengalami kondisi yang tidak menentu karena adanya siklon tropis anggrek. Bagaimana mitigas dampak bencananya?
Redaktur : Januardi Husin
Reporter : M. Syukron Fitriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News