Gunung Merapi Yang Indah Itu Kini Sedang Diwaspadai
Potensi bahayanya hingga kini masih berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan sungai Putih.
Kendati demikian, erupsi efusif relatif lebih aman dibandingkan erupsi eksplosif yang magmanya terbentuk lebih kental dan keluar ke permukaan dengan disertai ledakan akibat penyumbatan gas.
Apa yang terjadi dengan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, adalah contoh erupsi eksplosif.
BPPTKG memprediksi, bila terjadi letusan eksplosif di Gunung Merapi, lontaran material vulkaniknya bisa menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Perlu diketahui bahwa Gunung Merapi memiliki dua kubah lava yang sama-sama tumbuh.
Kubah lava yang muncul pertama berada di sisi barat daya Merapi, tepatnya di atas lava sisa erupsi tahun 1997.
Sedangkan kubah lava kedua terpantau BPPTKG pada 4 Februari 2021 berada di tengah kawah puncak gunung itu.
Melalui analisis morfologi terbaru dari foto udara yang diambil dari Stasiun Kamera Tunggularum, Ngepos, dan Babadan-2, teramati penambahan tinggi kubah lava barat daya Gunung Merapi mencapai 2 meter.
Gunung Merapi yang terkenal dengan keindahan alamnya kini sedang diwaspadai karena aktivitas erupsi yang terus menerus.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News