BPS DIY Akan Punya Angka Besaran Biaya Hidup di Kota Yogyakarta dan Gunung Kidul
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta tidak lama lagi akan memiliki angka biaya hidup di Kota Yogyakarta dan Gunung Kidul.
Dalam waktu dekat, BPS akan menyurvei biaya hidup untuk mendapatkan indeks harga konsumen dan menghitung inflasi.
Kepala BPS DIY Sugeng Arianto mengatakan, tidak kurang dari 1.600 rumah tangga di Kota Yogyakarta dan Gunung Kidul akan menjadi sasaran survei biaya hidup.
Terakhir kali, survei biaya hidup di DIY dilakukan pada 2018 lalu.
“Seharusnya, kegiatan ini dilakukan secara periodik lima tahun sekali,” kata Sugeng Arianto di Yogyakarta, Senin (13/12).
Dia menjelaskan, survei biaya hidup kali ini akan dilakukan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya karena ada dampak pandemi Covid-19 yang harus diperhitungkan.
“Kalau dilakukan pada 2021, kondisinya belum cukup stabil, tetapi jika dilakukan pada 2023 terlalu lama sehingga diputuskan dilakukan pada 2022 karena kondisi sudah mulai stabil,” katanya.
Berbeda dengan survei lain yang hanya membutuhkan waktu singkat satu kali pertemuan dengan responden, survei biaya hidup akan dilakukan hampir sepanjang tahun.
Tidak lama lagi, BPS DIY akan punya angka biaya hidup di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Gunung Kidul untuk menusun indeks harga konsumen dan inflasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News