BPS DIY Akan Punya Angka Besaran Biaya Hidup di Kota Yogyakarta dan Gunung Kidul
Sugeng meminta kepada masyarakat yang nantinya akan jadi responden, agar lebih meluangkan waktu dan mengisi survei sesuai kondisi sebenarnya.
Petugas dari BPS dimungkinkan datang setiap pekan, bertemu dengan responden untuk melakukan klarifikasi dan memastikan masyarakat mengisi survei dengan benar.
“Penyelenggaraan survei biaya hidup di Kota Yogyakarta dan Gunung Kidul akan dilakukan dengan mekanisme yang sama. Gunung Kidul baru mengikuti survei ini untuk pertama kali,” ujarnya.
Dengan digelar di dua wilayah yang berbeda, Sugeng berharap akan mendapat hasil survei yang lebih komprehensif mengingat Yogyakarta dan Gunung Kidul memiliki karakteristik yang berbeda.
“Harapannya, kami akan memperoleh potret yang menyeluruh untuk menggambarkan pola konsumsi di DIY,” katanya.
Di Kota Yogyakarta, survei akan dilakukan empat tahap. Masing-masing tahap dilakukan selama tiga bulan dengan 400 responden yang tersebar di 14 kecamatan.
Khusus untuk tahap pertama, hanya akan diikuti oleh 13 kecamatan karena Kecamatan Gondomanan tidak akan masuk dalam survei.
Setiap rumah tangga yang menjadi responden akan memperoleh buku survei yang harus diisi secara rutin sesuai indikator yang ditetapkan, misalnya belanja makanan dan non makanan.
Tidak lama lagi, BPS DIY akan punya angka biaya hidup di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Gunung Kidul untuk menusun indeks harga konsumen dan inflasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News