HMPV Ternyata Sudah Masuk ke Indonesia, Bagaimana di Yogyakarta?
Budi meminta masyarakat Indonesia tidak panik dengan keberadaan HMPV karena karakteristiknya mirip dengan flu biasa, dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas.
Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.
Penularan virus HMPV serupa dengan virus flu lainnya, yaitu melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi.
Meskipun umumnya tidak berbahaya, Menkes mengatakan kelompok rentan, seperti anak-anak, orang lanjut usia, atau orang dengan kondisi kesehatan tertentu tetap perlu waspada.
“Yang terpenting adalah tetap tenang dan waspada dengan mengikuti protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker,” kata dia.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit, Pengelolaan Data, dan Sistem Informasi Dinkes Kota Yogyakarta Lana Unwanah mengatakan sampai saat ini dia belum menerima laporan tentang kasus flu yang disebabkan oleh HMPV.
"Belum ada karena juga memang vaksin atau alat deteksi diagnosis yang khusus untuk mengidentifikasi virus ini juga belum ada," ujarnya pada Selasa (7/1).
Lana menyebut bahwa HMPV dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan dengan gejala mirip flu biasa semacam batuk, pilek, demam, serta sesak napas atau disebut Influenza Like Illness (ILI).
Menkes Budi Gunadi Sadikin membawa kabar bahwa HPMV ternyata sudah lama masuk ke Indonesia. Namun, Dinkes Yogyakarta belum mendapat laporan kasus tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News