Makan Gratis Bisa Optimal, Asalkan...
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Program makan gratis yang sedang dijalankan oleh pemerintah mendapat dukungan dari sejumlah pakar Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dosen Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK Toto Sudargo menilai program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut mampu meningkatkan kemampuan fungsi kognitif siswa.
Kendati demikian, pengolahan gizi menu makanan juga harus diperhatikan dengan baik.
“Penyajiannya juga harus diperhatikan agar anak-anak tertarik untuk mengkonsumsinya,” katanya, Rabu (15/1).
Menurut Toto, kualitas gizi makanan harus diutamakan ketimbang kuantitasnya.
“Yang penting anak-anak mau makan dan makanan tidak terbuang. Jangan sampai makanan hanya diacak-acak dan menjadi sampah,” ujarnya.
Dosen Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Subejo mengatakan bahan pangan lokal harus lebih dimanfaatkan dalam program makan gratis.
“Indonesia memiliki banyak sumber karbohidrat lokal seperti singkong, jagung, dan sagu. Jika bahan-bahan ini dimanfaatkan, tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga memberdayakan petani lokal,” kata Subejo dalam diskusi Pojok Bulaksumur.
Dosen kesehatan dan gizi UGM menilai sajian menu program makan bergizi gratis harus diperhatikan agar penerapannya bisa optimal.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News