Ini Dampak Efisiensi Anggaran Terhadap Industri Pariwisata Jogja
![Ini Dampak Efisiensi Anggaran Terhadap Industri Pariwisata Jogja - JPNN.com Jogja](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/watermark/2024/12/02/ikon-kota-yogyakarta-yaitu-tugu-pal-putih-foto-m-sukron-fitr-4cdt.jpg)
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Pemerintah pusat saat ini sedang melakukan pengehematan anggaran untuk mendukung berbagai program strategis, misalnya makan siang gratis.
Kebijakan tersebut membuat banyak instansi pemerintah mengatur ulang tata kelola penggunaan anggaran mereka.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Bobby Ardiyanto mengatakan efisiensi anggaran pasti akan berdampak pada industri pariwisata di Jogja.
Menurut dia, selama ini kegiatan pemerintah menyumbang sekitar 55 persen dari total pendapatan industri pariwisata, terutama untuk mengisi masa low season pada awal tahun.
Namun, dengan kebijakan efisiensi anggaran, banyak agenda pemerintah yang dibatalkan, utamanya kegiatan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) sehingga memicu penurunan okupansi hotel, restoran, dan jasa travel di DIY.
"Apa pun itu, inilah yang kami harus hadapi. Tentu kami akan mencari jalan keluar agar jauh lebih produktif dibanding ribut dengan hal ini," ucap dia pada Kamis (13/2).
Menurut Bobby, mereka bisa membidik potensi wisata insentif yang selama ini belum maksimal.
Dia mengatakan wisata insentif dari perusahaan swasta berpeluang menggantikan kontribusi besar kegiatan pemerintah yang selama ini menopang industri pariwisata DIY.
Efisiensi anggaran berdampak pada 50 persen sumber pendapatan industri pariwisata di Jogja.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News