Ini Dampak Efisiensi Anggaran Terhadap Industri Pariwisata Jogja
![Ini Dampak Efisiensi Anggaran Terhadap Industri Pariwisata Jogja - JPNN.com Jogja](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/watermark/2024/12/02/ikon-kota-yogyakarta-yaitu-tugu-pal-putih-foto-m-sukron-fitr-4cdt.jpg)
“Kami merumuskan pasar wisata insentif ini baik itu di nasional ataupun internasional. Ini yang perlu kami petakan karena selama ini market ini tidak serius kami kerjakan," ujar dia.
Wisata insentif merupakan program apresiasi perusahaan terhadap karyawan atau mitra bisnis yang biasanya diwujudkan melalui fasilitas perjalanan wisata.
Namun, menurut Bobby, selama ini banyak perusahaan yang lebih memilih destinasi luar negeri, padahal potensi di dalam negeri sangat besar.
Bobby meyakini wisata insentif memiliki daya beli tinggi sehingga diharapkan mampu menggerakkan berbagai sektor pariwisata di tengah pengetatan anggaran pemerintah.
Untuk mengoptimalkan wisata insentif, Bobby meminta dukungan pemerintah pusat dalam bentuk regulasi untuk mewajibkan perusahaan lebih memilih destinasi wisata domestik ketimbang luar negeri.
Dia juga berharap Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengajak perusahaan-perusahaan besar di Yogyakarta memprioritaskan program insentif mereka di dalam daerah.
"Jepang pernah melakukan strategi ini pascapandemi, dimana pemerintahnya mengimbau agar seluruh kegiatan wisata insentif dilakukan di dalam negeri," ujar dia.
Sejumlah strategi lain juga mulai dipersiapkan GIPI DIY, termasuk mengembangkan sport tourism dan wellness tourism yang bisa menggaet pasar wisata insentif.
Efisiensi anggaran berdampak pada 50 persen sumber pendapatan industri pariwisata di Jogja.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News