Soal Keracunan Takjil di Bantul, Dinkes Belum Bisa Menyimpulkan

Selasa, 18 Maret 2025 – 20:01 WIB
Soal Keracunan Takjil di Bantul, Dinkes Belum Bisa Menyimpulkan - JPNN.com Jogja
Ilustrasi - Takjil Ramadan. Foto: Ricardo/JPNN

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Puluhan warga di Kabupaten Bantul, DIY, diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap takjil di sebuah masjid di Jodog pada Sabtu (15/3).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Agus Tri Widiyantara mengatakan bahwa hingga saat ini ada sepuluh orang dirawat di Puskesmas Pandak 1 dan 11 orang di RS UII dengan gejala seperti mual, muntah, dan diare.

Dinas Kesehatan telah mulai mengumpulkan sampel makanan yang tersisa untuk diuji di laboratorium guna menentukan penyebab keracunan.

"Kami masih dalam proses melakukan penyelidikan epidemiologi untuk kasus dugaan keracunan menu takjil di wilayah Jodog Kecamatan Pandak," ujar Agus pada Selasa (18/3).

Menurut dia, pihaknya telah menerima laporan dari Puskesmas Pandak terkait adanya masyarakat yang mengeluhkan mual, muntah, dan diare setelah menyantap makanan berbuka puasa di masjid wilayah Jodog pada Senin (17/3).

Atas laporan tersebut, Dinkes Bantul bersama tim dari Puskesmas Pandak langsung menurunkan tim kesehatan untuk melacak dan penyelidikan epidemiologi, guna mengetahui pasti penyebab keluhan yang dirasakan masyarakat itu.

"Kalau kami dapat informasi baru kemarin dan sudah ditindaklanjuti dari teman-teman puskesmas. Informasinya mereka dari acara buka bersama di salah satu masjid di Jodog pada Sabtu 15 Maret," katanya.

Agus mengatakan saat ini mereka sedang melakukan penelusuran terkait kasus tersebut karena korbannya orang dewasa hingga anak-anak.

Dinkes Bantul buka suara soal dugaan keracunan takjil yang menimpa sepuluh orang. Penyebabnya belum bisa dipastikan.
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia