Warga Menolak Parkiran Abu Bakar Ali Dibongkar, Begini Kata Sultan

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Rencana pembongkaran Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali di Yogyakarta untuk dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) telah menuai penolakan dari berbagai pihak, termasuk pedagang, juru parkir, dan petugas kebersihan yang selama ini menggantungkan hidup mereka dari lokasi tersebut.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengingatkan agar penataan parkiran Abu Bakar Ali harus dilakukan dengan bijak.
Menurut Sri Sultan, harus ada empati terhadap semua yang terdampak penataan.
“Tolong perhatikan tempat dan juru parkir yang ada dan cari solusi yang cepat dan efisien. Kami tidak ingin masyarakat menjadi korban dari kebijakan yang tidak tepat,” katanya.
Ia berharap Pemerintah Kota Yogyakarta dapat bekerja dengan semua pihak untuk mencapai tujuan bersama.
"Kami harus menyelesaikan semua masalah ini dengan baik,” kata Sultan.
Selain itu, Sultan turut menyinggung terkait kawasan Pedestarian Malioboro.
"Dahulu, becak di Malioboro hanya diparkir di tempat yang ditentukan, tetapi sekarang banyak yang parkir sembarangan. Hal ini membuat Malioboro terlihat kumuh dan tidak sedap dipandang," katanya.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta hal ini diperhatikan saat penataan kawasan parkiran Abu Bakar Ali dan Malioboro.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News