LKiS Menerbitkan Buku Soal Demokrasi di Jogja, Masalah Sampah Jadi Sorotan

“Birokrasi seperti ini disebut sebagai birokrasi mataram,” ungkapnya.
Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Nina Mariani Noor mengatakan buku ini memiliki nilai lebih karena menyajikan kumpulan data dari berbagai perspektif aktivis sosial. Ia menyebut buku ini bisa menjadi ide awal penelitian mahasiswa karena rentang tema dan waktu yang diangkat cukup panjang.
“Praktik baik yang sudah berjalan selama ini menjadi peta jalan demokrasi dalam memberikan alternatif tawaran solusi,” tambahnya.
Pengajar Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Moh Mufid juga mengapresiasi kehadiran buku ini sebagai ekspresi keresahan dan sikap kritis.
“Kehadiran buku ini jadi angin segar karena masih ada penerbit yang bisa mencerdaskan pembacanya dalam melihat fenomena yang berkembang,” ujarnya.
Ia juga menyoroti lemahnya peran negara dalam penanganan isu sampah, sehingga masyarakat harus menemukan solusi sendiri.
Buku ini menegaskan bahwa demokrasi sejati bukan hanya soal pemilu lima tahunan, melainkan jaminan hak, partisipasi, dan keadilan bagi semua warga tanpa kecuali.
Tulisan-tulisan dalam buku ini diharapkan menjadi cermin kritis bagi pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan untuk menata ulang arah demokrasi di DIY ke depan. (mar3/jpnn)
LKiS menggelar diskusi tentang buku yang baru saja mereka terbitkan, yaitu soal demokrasi di Yogyakarta. Isu sampah menjadi salah satu masalah yang disorot.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News