Jangan Terlalu Berambisi untuk Bahagia, Bisa Berdampak Buruk Pada Psikologis Anda
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Tidak bisa dimungkiri, kebahagiaan adalah puncak dari tujuan seseorang menjalani kehidupan di dunia ini.
Berbagai macam cara dilakukan agar seseorang bisa bahagia. Ada yang melakukannya dengan memperkaya diri, menyenangkan orang-orang di sekitarnya, atau bahkan memilih keluar dari zona nyaman.
Demi mencapai kebahagiaan, terkadang orang memilih untuk menghindari konflik atau sesuatu yang bisa mengganggu pikirannya.
Ternyata, ambisi untuk mendapatkan kebahagiaan justru bisa berdampak buruk pada perkembangan psikologis seseorang.
Sebuah penelitian terbaru dari ilmuwan di Universitas Tilburg, Belanda, mengungkapkan bahwa selalu merasa bahagia memiliki efek yang buruk pada kesejahteraan psikologis seseorang.
Istilah toxic positivity atau kondisi yang memaksa seseorang untuk berusaha dan berpikir positif dalam keadaan apapun, belakang lebih sering dibicarakan khususnya selama pandemi Covid-19.
Tekanan untuk mengejar kebahagiaan sering terjadi di negara-negara yang memiliki skor tinggi dalam Indeks Kebahagiaan Dunia atau World Happiness Index (WHI).
"Ada hubungan yang kuat antara perasaan perlu bahagia dan sejauh mana orang benar-benar mengalami perasaan seperti kesedihan, kesuraman, kelelahan atau kecemasan," tulis penelitian tersebut dilansir Indian Express.
Banyak cara ditempuh seseorang demi mengejar kebahagiaan. Ternyata, ambisi untuk bahagia itu bisa berdampak buruk pada perkembangan psikologis seseorang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News