Kejahatan Jalanan Merajalela, Peran Guru BK Semakin Nyata
jogja.jpnn.com, BANTUL - Maraknya kejahatan jalanan dan tawuran antarremaja yang terjadi di Yogyakarta semakin membuktikan bahwa fungsi bimbingan konseling (BK) di sekolah harus kembali dimaksimalkan.
Di Kabupaten Bantul, misalnya, tingkat partisipasasi sekolah hampir mencapai 100 persen. Artinya, hampir semua remaja di Bantul telah mengenyam pendidikan.
Hal itu menunjukkan bahwa para pelaku kejahatan jalananke di Yogyakarta sejatinya adalah mereka yang mengenyam pendidikan.
Oleh karena itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meminta sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas agar memperkuat fungsi BK.
Menurut Bupati, sekolah harus semakin berperan aktif dalam upaya pencegahan aksi kejahatan jalanan dan tawuran antarremaja.
Pemkab Bantul telah mengundang kepala sekolah di semua jenjang SMP hingga SMA untuk menghidupkan kembali fungsi BK.
Ia mengemukakan bahwa pencegahan dan penanggulangan kejahatan jalanan remaja harus dimulai dari sumbernya dengan melibatkan sekolah.
"Jadi, kami mulai mencegah dari sumbernya. Anak-anak yang melakukan kejahatan jalanan by name by address (berdasar nama dan alamat) itu sudah kami kuasai. Mereka hampir semuanya sekolah karena angka partisipasi pendidikan di Bantul itu tinggi, hampir 100 persen," kata Bupati.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meminta semua sekolah di jejang SMP hingga SMA menghidupkan kembali fungsi bimbingan konseling demi mencegah kejahatan jalanan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News