Jika Sudah Muncul Tanda-Tanda Ini, Segera Periksa, Waspada Hepatitis Akut
"Munculnya penyakit hepatitis akut misterius tidak boleh dianggap enteng. Masyarakat tetap harus waspada, tetapi tidak panik," katanya.
Sebelum muncul penyakit hepatitis akut, kata Endang, sejumlah upaya telah dilakukan pemerintah untuk pencegahan di antaranya memberikan imunisasi hepatitis, khususnya hepatitis B yang dapat diakses secara gratis.
"Memang belum ada vaksin untuk hepatitis akut, tetapi setidaknya dengan imunisasi hepatitis bisa menumbuhkan kekebalan tubuh terhadap virus," katanya.
Imunisasi hepatitis diberikan ketika bayi dilahirkan dan diulang pada usia dua bulan, tiga bulan, empat bulan, dan booster pada usia 18 bulan.
Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun terakhir, turut menurunkan cakupan vaksinasi di Kota Yogyakarta karena belum mencapai target yang ditetapkan Pemerintah DIY. Cakupan vaksinasi sekitar 90-91 persen atau belum sesuai target 95 persen di DIY.
Bagi bayi yang dilahirkan dari ibu yang reaktif hepatitis B juga tetap dilakukan pemberian vaksinasi yaitu antibodi imunoglobulin B atau hyperhep B.
"Dalam setahun, ada sekitar 30 ibu melahirkan di Yogyakarta yang positif hepatitis B. Anak yang baru dilahirkan langsung diberikan vaksin hyperheb B," katanya.
Selain vaksinasi, upaya preventif untuk mencegah potensi penularan hepatitis akut bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menjalankan protokol kesehatan.
Masyarakat Yogyakarta perlu mewaspadai Hepatitis akut. Jangan anggap enteng jika sudah mengalami gejala berikut ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News