Data Kematian di Kota Jogja Sering Tak Sinkron, Pak RT Diminta Lebih Aktif

Senin, 18 Juli 2022 – 19:19 WIB
Data Kematian di Kota Jogja Sering Tak Sinkron, Pak RT Diminta Lebih Aktif - JPNN.com Jogja
Ilsutrasi - Data kematian di Kota Jogja sering tak sinkron. Foto: Ricardo/JPNN.com

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Data tentang kematian warga Kota Yogyakarta yang dimiliki oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) sering tidak sinkron dengan jumlah kematian yang sebenarnya.

Hal itu disebabkan karena banyak warga yang tidak melaporkan bahwa salah satu anggota keluarga mereka telah meninggal dunia.

Kepala Disdukcapil Kota Yogyakarta Septi Sri Rejeki mengatakan ketidakakuratan data kematian itu berdampak pada data jumlah kependudukan di suatu daerah.

Oleh karena itu, sejak awal tahun lalu, Ketua Rukun Tetangga (RT) diminta lebih aktif melaporkan data kematian di daerahnya masing-masing.

Septi menegaskan bahwa setiap RT berkewajiban untuk mencatat perubahan data kependudukan di wilayah masing-masing, termasuk soal warga yang meninggal dunia.

"Data tersebut kemudian dilaporkan ke kelurahan dan kelurahan berkewajiban menyampaikan kepada kami. Harapannya, antara data kematian dan jumlah kematian bisa sinkron," ujarnya.

Pencatatan data warga dengan melibatkan RT tersebut tidak hanya dilakukan terkait peristiwa kematian warga berdomisili di Kota Yogyakarta, melainkan juga setiap warga di wilayah RT masing-masing tanpa membedakan asal kependudukan.

"Semua warga yang berdomisili di Yogyakarta harus tercatat jika ada kematian dan semuanya dilaporkan," katanya.

Data dan jumlah kematian di Kota Yogyakarta sering tidak sinkron karena banyak yang abai membuat laporan kematian. Ketua RT kini diminta lebih aktif.
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News