Teruntuk Sekolah Negeri di Jogja, Pemakaian Jilbab Tak Berpengaruh pada Akreditasi
Menurut dia, nilai religius siswa-siswi di sekolah negeri tidak perlu ditunjukkan melalui aktivitas atau program di sekolah demi mengejar nilai akreditasi.
Baca Juga:
Paling utama, menurut dia, adalah bagaimana program yang dibuat sekolah mampu mendukung suasana belajar mengajar bagi murid dan guru demi prestasi individu maupun institusi pendidikan.
"Kalau memang ada pengaruhnya terhadap akreditasi untuk program-program tertentu, cobalah belajar, itu yang paling penting. Anak sekolah dengan baik, yang menyangkut dari sisi kecerdasan akademik maupun nonakademik. Guru-gurunya nyaman mengajar, sekolah berjalan baik dan prestasinya baik," kata Aji.
Aji mengatakan bahwa Pemda DIY saat ini sedang menunggu hasil investigasi yang tengah dilakukan oleh Disdikpora DIY dan Ombudsman DIY-Jateng.
"Kami tunggu saja hasilnya nanti. Setelah itu baru kami sampaikan hasilnya," ujarnya.
Selain itu, Baskara Aji mengatakan hal yang tak kalah penting adalah upaya pemulihan kondisi siswi.
"Lalu, anak juga harus segera ada pemulihan terhadap trauma supaya dia bisa belajar dengan baik," katanya.
Lebih lanjut, ia berharap kasus ini tak melebar ke mana-mana dan fokus pada pemulihan siswi tersebut.
Pemda DIY mengingatkan kepada sekolah negeri agar tidak memaksa siswinya untuk memakai jilbab. Pakaian keagamaan tidak menjadi tolok ukur akreditasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News