Stop Membakar Sampah! Bikin Kualitas Udara Memburuk
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta menyebut salah satu faktor yang membuat kualitas udara di Jogja menjadi kurang baik adalah pembakaran sampah.
Selain itu, musim kemarau dan aktivitas transportasi turut menjadi faktor penentu kualitas udara di Kota Jogja.
Analis Kebijakan DLH Kota Yogyakarta Intan Dewani mengatakan setelah TPA Piyungan ditutup banyak masyarakat yang memilih membakar sampah mereka.
"Ini berpengaruh terhadap kualitas udara di Kota Yogyakarta. Ditambah sejak Juli-Agustus masih dalam musim kemarau,” ujar Intan, Jumat (10/8).
DLH Kota Jogja sendiri mencatat kualitas udara di Kota Yogyakarta sejak Juni-Agustus 2023 dalam Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di bawah 50 masuk kategori baik-sedang.
Untuk memastikan kualitas udara di Kota Jogja, DLH rutin mengecek melalui alat Manual Aktif dan Air Quality Monitoring System (AQMS) atau sistem pemantau kualitas udara dengan jarak 5 kilometer.
Lebih lanjut, DLH mengimbau masyarakat agar memilah sampah mereka alih-alih membakar sampah yang mengakibatkan kualitas udara memburuk.
“Kualitas udara kita sampai saat ini baik, saya berharap tetap bertahan di kondisi baik, caranya mengurangi bakar sampah meskipun TPA tutup sementara,” ujarnya.
DLH Kota Jogja mengungkapkan kualitas udara Jogja masuk kategori baik-sedang. Aktivitas membakar sampah bisa memperburuk kualitas udara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News