Jogja Akan Dilanda Cuaca Ekstrem Selama Sepekan
"Kondisi tersebut diperkuat dengan adanya aktivitas gelombang Rossby di wilayah Indonesia, terutama wilayah Jawa bagian utara, yang secara tidak langsung ikut menambah pasokan uap air di Jawa bagian selatan, termasuk DIY," ujar Warjono.
Selain itu, lanjut dia, terbentuknya pola siklonik di Jawa bagian selatan memicu pumpunan massa udara di wilayah DIY.
Berdasarkan hasil analisis terkini dari profil vertikal, kata dia, kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 1,5-5,5 km berkisar antara 70-95 persen (basah), yang menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah itu lebih dominan terjadi pada siang dan sore hari.
BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memerinci pada 5 Januari 2024 hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang diprakirakan terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul bagian Utara dan Tengah, Kulon Progo bagian Utara, dan Gunungkidul bagian Utara.
Berikutnya pada 6 Januari 2024 potensi serupa di Kota Yogya, Sleman, Kulon Progo bagian utara dan Gunungkidul bagian utara. Kemudian pada 7 Januari 2024 potensi terjadi di Sleman, Kulon Progo bagian utara dan Gunungkidul.
"Dalam sepekan terakhir, cuaca ekstrem berupa hujan lebat turut memicu terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor di beberapa daerah di DIY," katanya.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul mencatat ada 93 rumah rusak ringan hingga parah akibat angin kencang yang menerjang wilayah ini pada Rabu (3/1). (antara/jpnn)
BMKG Yogyakarta memprediksi bahwa dalam sepekan ke depan Jogja akan dilanda cuaca ekstrem. Hujan lebat dan angin kencang.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News