Angka Pernikahan di DIY Terus Turun, Psikolog Ungkap Alasan Anak Muda Ogah Cepat Menikah
Tidak berhenti di situ saja, makin terbukanya peluang perempuan mengembangkan potensi diri di dunia kerja dan pendidikan dianggap sebagai faktor menunda untuk menikah.
"Pernikahan tidak lagi menjadi prioritas utama. Kebahagiaan dan aktulisasi diri dicapai dengan sekolah tinggi dan kerja mapan," katanya.
Selain itu, Jatu menilai adanya trauma masa lalu bisa menjadi pendorong generasi sekarang menunda pernikahannya.
Menurutnya, individu yang melihat atau mengalami ketidakharmonisan dalam keluarganya akan menimbulkan kesan buruk tentang pernikahan.
Lebih lanjut, ia memandang bahwa pernikahan akan lebih ideal terjadi pada masa dewasa awal.
Dewasa awal sendiri memiliki rentang usia 20-40 tahun.
Pada usia itu, menurut Jatu, seorang individu memiliki sejumlah tugas seperti mencapai peran sosial, kemandirian emosional hingga memilih pasangan hidup. (mcr25/jpnn)
Menunda menikah sedang tren di kalangan anak muda, begini faktor penyebabnya menurut psikolog.
Redaktur : Januardi Husin
Reporter : M. Sukron Fitriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News