Mengapa Minuman Berpemanis Perlu Dikenakan Cukai?

Minggu, 08 September 2024 – 19:10 WIB
Mengapa Minuman Berpemanis Perlu Dikenakan Cukai? - JPNN.com Jogja
Ilustrasi - Cukai untuk minuman berpemanis. Foto: Antara

“Keinginan kami ke depan ini adalah generasi muda yang sehat yang dicita-citakan oleh pemerintah generasi emas ini benar-benar bisa dilaksanakan,” kata Ari.

Penerapan cukai ini, menurut Ari, sebagai bentuk untuk mengubah perilaku masyarakat dan mengedukasi bahwa konsumsi minuman berpemanis bukanlah bagian dari pola makan sehat dan bergizi.

Perwakilan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), dr. Gisella Tellys mengatakan pemberlakuan cukai minuman berpemanis dapat mengurangi angka penderita diabetes di Indoneisa.

"Cukai adalah instrumen kebijakan fiskal. Menaikkan harga dari produk minuman berpemanis, tingkat konsumsinya di masyarakat dapat menurun," kata dia.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi minta pemerintah tidak ambigu untuk menerapkan cukai minuman berpemanis karena kebijakan tersebut justru akan memberi pemasukan negara.

“Penerapan cukai ini tidak akan mematikan industri,” ujar dia.

Menurut Tulus, pemerintah sebaiknya belajar dari penerapan cukai hasil tembakau (CHT), dimana hasil dari cukai bisa dikembalikan ke masyarakat dalam bentuk program-program yang bertujuan untuk pengendalian konsumsi dan peningkatan kesehatan.

"Dana ini sering digunakan untuk mendanai kampanye kesehatan,” katanya.

Pemerintah menunda pengenaan cukai untuk minuman berpemanis dalam kemasan. Mengapa cukai perlu diberlakukan terhadap minuman berpemanis?
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News