Kasus Bunuh Diri di Jogja Tertinggi Kedua di Indonesia
Psikolog Jatu Anggraeni mengatakan tidak ada seorang pun yang melakukan bunuh diri karena ingin mati.
Menurut Jatu, bunuh diri sendiri dikarenakan seseorang ingin mengakhiri penderitaannya.
"Hanya, sayangnya bunuh diri menjadi pilihan seolah-olah tidak ada bantuan yang datang, yang benar-benar diharapkan oleh mereka," kata Jatu, Sabtu (12/10).
Oleh karena itu, ia menyatakan pentingnya keterlibatan orang sekitar dalam mencegah terjadinya bunuh diri.
Dosen di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa tersebut mengatakan cara mudah mengenali orang yang menunjukkan tanda-tanda bunuh diri biasanya muncul keinginan untuk mengakhiri hidup.
Menurutnya, orang sekitar yang menemukan gejala tersebut bisa hadir untuk mendengarkan cerita mereka dan membantu menghubungkan ke pelayanan kesehatan.
"Penanganan bunuh diri ini gak bisa dilakukan sendiri atau kerja sendiri, tetapi harus ada kolaborasi, kerja sama dan pendekatan terintegrasi," kata Jatu.
Ia berharap pemangku kebijakan memiliki andil besar dalam mencegah upaya bunuh diri.
Provinsi DIY menjadi salah satu daerah dengan angka bunuh diri tertinggi di Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News