Wabup Sleman: Klitih Persoalan Bersama, Bukan Hanya Pemda dan Polisi
Kembali munculnya aksi klitih telah membuat masyarakat khawatir saat beraktivitas pada malam hari.
"Ini sangat meresahkan masyarakat di Sleman dan DIY pada umumnya. Tentunya kami sangat prihatin, anak-anak seusai belasan tahun mempunyai keberanian untuk menyakiti sesamanya, bahkan sampai ada korban yang tewas," ujar Danang.
Kasus klitih baru saja terjadi pada Senin (27/12) dini hari di Jalan Kaliurang Kilometer 9, Kalurahan Sinduharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman.
"Anak-anak ini adalah aset kita bersama karena mereka yang akan menjadi penerus bangsa. Persoalan klitih adalah persoalan kita semua," katanya.
Di tingkat keluarga, orang tua memiliki peran yang sangat penting untuk mengawasi segiala kegatan anak-anaknya.
Danang mengatakan, dia sering mendengar para orang tua abai terhadap aktivitas anaknya pada malam hari.
"Banyak orang tua yang tidak mampu mencegah karena mereka juga takut diancam oleh anaknya dan khawatir justru menjadi korban kekerasan dari anaknya sendiri. Dengan kondisi seperti ini maka sangat dibutuhkan adanya forum bersama untuk penanganan klitih," katanya. (mar3/jpnn)
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menegaskan bahwa klitih adalah persoalan bersama yang tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemda dan kepolisian.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News