3 Offside, 1 Handball, PSS Sleman Merasa Dikerjai Wasit Saat Laga Vs Persik Kediri
Pada menit ke-44 Hokky Caraka lagi-lagi dianggap berada dalam posisi offside oleh asisten wasit 2, Dedi Saputra, ketika menerima umpan dari Penyerang PSS bernomor punggung 7, Kei Sano.
Setelah melihat rekaman ulang, PSS Sleman percaya bahwa posisi Hokky masih onside karena pemain terakhir Persik yaitu Yusuf Meilana masih berada di depan Hokky.
Pada babak kedua menit ke-66, Persik berbalik unggul lewat brace Flavio Antonio Silva. Keunggulan tersebut tidak berlangsung lama karena satu menit berselang tendangan salto Esteban Vizcarra menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Pada menit ke-72, Hokky Caraka kembali dianggap dalam posisi offside untuk ketiga kalinya oleh wasit. Kali ini, Asisten Wasit 1 Nawan Apandi menganggap Hokky dalam posisi offside setelah menerima umpan dari Penyerang PSS bernomor punggung 17, Riki Dwi.
Lagi-lagi, PSS Sleman menilai Hokky belum berada dalam posisi offside karena ada satu pemain Persik yang berada di depannya.
Menurut PSS Sleman, keputusan kontroversial wasit tidak berhenti di situ. Pada menit ke-96 penyerang PSS Ricky Cawor mengumpan ke dalam kotak penalti melalui sisi kiri dan bola dibuang oleh pemain Persik bernomor punggung 16, Al Hamra.
Namun, bola tersebut sempat mengenai siku tangan Pemain Persik bernomor punggung 11, Ady Eko.
Sayangnya, lagi-lagi wasit utama, Rio Permana Putra tidak memberikan hadiah penalti untuk PSS Sleman. Tidak ada gol lainnya yang tercipta. PSS Sleman harus puas hanya dengan satu poin.
PSS Sleman tidak terima dengan keputusan wasit yang memimpin laga melawan Persik Kediri di Stadion Maguwoharjo. Mereka berencana melayangkan surat protes.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News