Bupati Bantul Sudah Menduga, Sebagian Besar Kasus Covid-19 Adalah Varian Omicron
jogja.jpnn.com, BANTUL - Kabupaten Bantul menjadi salah satu daerah dengan tingkat penularan kasus Covid-19 yang cukup tinggi selama dua pekan terakhir.
Peningkatan kasus Covid-19 tersebut diduga karena varian baru Omicron telah masuk ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan pihaknya sudah menduga sejak awal bahwa varian Omicron akan menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang sempat melandai pada akhir 2021.
"Pertama ini probable Omicron, diduga kuat ini varian baru yang memang sejak awal Menteri Kesehatan mengumumkan bahwa varian baru Omicron ini memiliki karakter yang berbeda dari varian-varian sebelumnya," kata Halim saat ditemui seusai memberikan sosialisasi padat karya di Bantul, Kamis (3/2).
Menurut dia, varian Omicron memiliki daya tular yang lebih cepat dibanding varian Delta sehingga kasus Covid-19 di Bantul yang terus bertambah.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan Covid-19 Bantul, penambahan kasus Covid-19 di Bantul pada Rabu (2/2) adalah 36 kasus.
Sehingga, kasus aktif Covid-19 di Bantul yang sedang melakukan isolasi berjumlah 109 orang.
Total kasus positif hingga Rabu (2/2) tercatat 57.550 orang, dinyatakan sembuh 55.870 orang, dan kasus meninggal tercatat 1.571 orang.
"Varian ini berbeda dari varian-varian sebelumnya, yaitu cepat penyebarannya di masyarakat. Akan tetapi juga varian baru ini punya kelemahan, di antaranya tidak ganas," katanya.
Oleh karena itu, seperti yang diumumkan oleh Menteri Kesehatan, masyarakat diminta tidak perlu panik jika terpapar varian Omicron karena bisa segera sembuh seusai melakukan isolasi mandiri atau perawatan di rumah sakit.
"Kalau tidak bergejala ya cukup isolasi di rumah maupun di selter. Selter ini akan kami hidupkan. Tapi kalau bergejala sedang, ya ke rumah sakit lapangan Covid-19 di Bambanglipuro, tetapi kalau gejala berat harus segera rumah sakit," katanya.
Sejauh ini, ujar Halim, pasien positif Covid-19 di Bantul hampir semuanya tidak bergejala.
Kalaupun bergejala, sangat ringan sehingga masyarakat tidak perlu panik namun tetap waspada.
"Tetapi kalau di tes swab itu hasilnya positif dan benar bahwa Omicron ini tidak ganas, rata-rata memang tak bergejala. Nah, karena itu kebijakan pemerintah agar masyarakat tetap tenang, protokol kesehatan tetap diterapkan, dan aktivitas seperti sediakala," katanya. (mar3/jpnn)
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa tingginya kasus Covid-19 di daerah tersebut akhir-akhir ini disebabkan oleh varian Omicron.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News