Tak Mau Terburu-buru, Pemkab Bantul Tunggu Hal Ini untuk Putuskan PTM 100 Persen
![Tak Mau Terburu-buru, Pemkab Bantul Tunggu Hal Ini untuk Putuskan PTM 100 Persen - JPNN.com Jogja](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/07/19/pembelajaran-tatap-muka-atau-ptm-terbatas-menerapkan-protoko-82.jpg)
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak mau terburu-buru menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) meskipun kasus Covid-19 di daerah tersebut sudah melandai.
Pemkab Bantul masih akan menunggu kajian epidemiologi dari ahli kesehatan untuk mengizinkan sekolah pelaksanaan PTM 100 persen.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan Pemerintah Provinsi DIY dan Pemkab Bantul sudah mulai membuka PTM secara bertahap menyusul cakupan vaksinasi yang sudah memenuhi syarat.
"Nanti akan kami lihat keamanan sekolah-sekolah yang ada di Bantul, kalau misalnya di sekitar sekolah pernah ada klaster tertentu, ya, nanti dulu. Makanya kami akan lihat dahulu, kan ada kajiannya, kajian epidemiologi," kata Halim saat ditemui di Bantul, Rabu (5/1).
Menurut dia, kajian epidemiologi terhadap risiko kasus Covid-19 di wilayah tertentu yang memahami adalah dokter, pakar kesehatan, atau tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 dari Dinas Kesehatan.
"Jadi nanti Pemda akan memperoleh rekomendasi, masukan dari bidang surveilans yang ada di Dinkes, kira-kira menurut ilmu kesehatan, kajian epidemiologi itu sudah berani tidak Bantul membuka PTM secara keseluruhan, atau yang terpilih saja," katanya.
Halim mengatakan tidak menutup kemungkinan hanya beberapa sekolah yang diizinkan menerapkan PTM 100 persen.
Pada kesempatan itu dia mengungkapkan keinginan mayoritas sekolah agar disegerakan PTM 100 persen demi menghindari kejenuhan yang berkepanjangan.
Pemkab Bantul tidak mau terburu-buru menerapkan sistem PTM 100 karena menunggu kajian terlebih dahulu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News