Pemkab Sleman Cari Solusi Pengelolaan Sampah Setelah Makan Gratis
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Program makan gratis yang akan diterapkan sekolah akan menghasilkan sampah organik dan nonorganik dalam jumlah yang banyak.
Pemerintah Kabupaten Sleman saat ini sedang mencari solusi bagaimana pengelolaan sampah, terutama sampah organik.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Susmiarto mengatakan mereka saat ini sedang mempersiapkan diri untuk implementasi program dari pemerintah pusat tersebut.
Baca Juga:
"Kemudian, (pengelolaan) limbah akan dikoordinasikan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan yang berkoordinasi terkait kesiapan sekolah," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman Epiphana Kristiyani mengatakan mereka baru saja mendapat data sisa-sisa sampah organik dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk 1.000 porsi.
Menurut dia, di lapangan setiap SPPG melayani 3.000 porsi per hari.
"Nanti kami perkirakan jumlah sampah dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini. Persoalannya adalah kami kesulitan mengelola sampah organik ini," kata Epiphana Kristiyani.
Ia mengatakan Kabupaten Sleman tidak memiliki tempat pengolahan sampah (TPS) organik. Sleman hanya memiliki TPS mengolah residu nonorganik.
Program makan gratis yang kini sedang dijalankan menimbulkan tantangan dalam pengelolaan sampah. Pemkab Sleman sedang cari solusi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News