Bantul Kekurangan Stok Darah, Butuh Pendonor

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membutuhkan stok darah untuk memenuhi standar kebutuhan ideal.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut jumlah stok darah yang ideal di suatu negara adalah dua persen dari total penduduk.
Dengan demikian, Bantul yang memiliki jumlah penduduk mencapai 976 ribu jiwa pada 2024, membutuhkan stok darah ideal dalam satu tahun sebanyak 19.531 kantong.
Staf Bidang Administrasi dan Keuangan UDD Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul Lutfi Nurfajar mengatakan pada 2024 stok darah di daerah tersebut hanya 11.451 kantong.
“Dengan demikian, terdapat kekurangan stok darah sebesar 8.080 kantong," katanya pada Jumat (11/4).
Menurut dia, hal-hal yang mempengaruhi kurangnya stok darah di PMI diantaranya masih sedikitnya jumlah pendonor darah sukarela yang rutin mendonorkan darahnya.
Kemudian, aktivitas masyarakat Bantul yang bekerja di Kota Yogyakarta sehingga lebih memilih mendonorkan darahnya di PMI setempat.
Dia mengatakan hal lain yang mempengaruhi stok darah di UDD PMI Bantul adalah aktivitas masyarakat pada saat akhir tahun dan pada saat momen Lebaran.
PMI Bantul menyebut ada kekurangan stok darah di daerah tersebut karena momen libur Lebaran 2025.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News