Masyarakat Jogja Perlu Tahu, Begini Cara Mendeteksi Kanker Usus
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Kanker merupakan penyakit mematikan ketiga di Indonesia setelah jantung dan stroke.
Data Global Cancer Observatory (Globocan) 2020 memperlihatkan, selama tahun 2020 ada sekitar 396.914 kasus kanker baru di Indonesia dengan 234.511 kematian.
Kanker usus besar menempati peringkat kedua kasus kanker pada pria yakni mencapai 21.764 kasus (11,9 persen), sementara pada wanita menduduki posisi keempat yakni 12.425 kasus (5,8 persen).
Kita perlu mendeteksi dini gejala penyakit jantung usus, terutama yang sudah berusia 50 tahun ke atas.
Dokter Spesialis Bedah Digestif dari Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia (IKABDI), dr Nurhayat Usman menyarankan orang berusia di atas 50 tahun melakukan pemeriksaan darah di feses sebagai upaya mendeteksi kanker kolorektal.
Tes darah tinja (FOBT) ini merupakan tes laboratorium yang digunakan untuk memeriksa sampel tinja untuk darah samar.
Darah samar dalam tinja dapat mengindikasikan kanker usus besar atau polip di usus besar atau rektum, menurut Mayo Clinic.
"Pada pasien yang risikonya menengah atau berusia di atas 50 tahun, maka bisa melakukan skrining secara berkala yakni pemeriksaan darah di kotoran (feses)," ujar dia.
Jika Anda merasakan gejala-gejala berikut ini, bisa jadi itu merupakan tanda sedang menderita kanker usus.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News