Libur Panjang Akhir Pekan Apakah Berdampak pada Okupansi Hotel di DIY? Begini Kata PHRI

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Beberapa tempat wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dipenuhi oleh wisatawan pada libur panjang akhir pekan yang bertepatan dengan peringatan Isra Mikraj.
Ternyata, libur panjang akhir pekan kali ini tidak cukup mampu meningkatkan okupansi hotel di DIY.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranawa Eryana mengatakan bahwa rata-rata okupansi pada akhir pekan masih sekitar 30-40 persen.
"Hanya ada sedikit kenaikan dari rata-rata okupansi 20-30 persen," ujar Deddy.
Disebutkan, puncak okupansi hotel saat libur panjang akhir pekan terjadi pada 26-27 Februari dan sudah berangsur turun pada Senin (28/2).
Menurut Deddy, meskipun okupansi hotel saat libur panjang akhir pekan tidak sesuai dengan harapan yaitu mencapai 60 persen, namun pelaku usaha tetap bersyukur karena ada peningkatan okupansi dibanding angka reservasi.
“Sampai dengan Kamis (24/2), reservasi baru mencapai 20 persen tetapi okupansi bisa meningkat menjadi 40 persen. Sebagian besar tamu memilih datang langsung ke hotel,” katanya.
Sebagian besar tamu yang datang berasal dari berbagai provinsi di Jawa seperti Jawa Tengah, Jawa Barat dan beberapa kota/kabupaten di Jawa Timur yang berbatasan dengan Jawa Tengah.
Libur panjang akhir pekan ini banyak masyarakat bepergian untuk berlibur ke beberapa tempat wisata di DIY. Apakah tingkat okupansi hotel di DIY meningkat?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News