Dampak Efisiensi Anggaran, Hotel di Jogja Terancam Gulung Tikar

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyoroti kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak terhadap tingkat hunian.
PHRI DIY menyebut banyak hotel yang terancam gulung tikar dampak penurunan jumlah wisatawan dan berkurangnya kegiatan yang diselenggarakan pemerintah.
Ketua BPD PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan tingkat hunian hotel di DIY awalnya masih berada di angka 70-90 persen.
Kemudian, di Januari turun menjadi 40 persen hingga Februari makin merosot.
Puncaknya pada Maret tingkat okupansi hanya 5-15 persen.
"Jika dalam tiga bulan ke depan tidak ada perubahan, banyak hotel tidak akan mampu bertahan,” kata Deddy, Selasa (25/3).
Ketua Komisi B DPRD DIY Andriana Wulandari menegaskan dukungannya terhadap hotel dan restoran di masa efisiensi anggaran ini.
"Yang penting kami harus segera mengambil langkah strategis, termasuk berkolaborasi dengan sektor swasta, mengoptimalkan promosi digital dan mencari sumber pendanaan alternatif,” ujarnya.
PHRI DIY mengatakan dampak efisiensi anggaran mengancam sektor perhotelan dan restoran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News