Hotel di Yogyakarta Terdampak Efisiensi Anggaran

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Industri perhotelan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ikut terdampak kebijakan efisiensi anggaran.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono mengakui bahwa ada dampak intruksi presiden terkait efisiensi anggaran.
Menurut Deddy, Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE) dan kunjungan kerja instansi pemerintah biasanya ramai menjelang Ramadan.
Baca Juga:
"Sekarang enggak ada. Bahkan reservasi dari pemerintah sampai dengan akhir Desember 2025 belum keliatan hilalnya," kata Deddy, Selasa (18/2).
Ia menyebut hal tersebut sejatinya sudah dirasakan sejak November 2024 lalu.
"Sekitar 20 persen sampai dengan 40 persen biasanya MICE dan perjalanan dinas menyumbang okupansi kami," ujarnya.
Baca Juga:
Deddy berharap pemerintah mengkaji ulang kebijakan efisiensi anggaran.
Menurutnya, dampak efisiensi anggaran ini juga dirasakan sektor lain, tidak hanya PHRI. (mcr25/jpnn)
Kebijakan efisiensi anggaran turut berdampak terhadap sektor perhotelan di Provinsi DIY.
Redaktur : Januardi Husin
Reporter : M. Sukron Fitriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News