Sri Sultan HB X Bicara Soal Makna Penyatuan Tanah dan Air di IKN, Bukan Sekadar Simbolis, Tetapi...
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berdiri di antara 33 pemimpin daerah lainnya dalam prosesi penyatuan tanah dan air di Titik Nol Kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Kalimantan Timur pada Senin (14/3).
Tanah dan air tersebut dibawa dari Sabang sampai Marauke untuk disatukan dalam sebuah wadah oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, prosesi tersebut merupakan simbolis dalam pemahaman kebudayaan sebagai bentuk dukungan dengan tanah dan air untuk memperkuat kesatuan bangsa.
Kehadiran semua kepala daerah itu merupakan bentuk kesadaran bahwa ini adalah peristiwa besar dan penting.
"Saya kira momentum ini tentang bagaimana merealisasikan program menjadi sesuatu yang tidak sekadar simbolis lagi, tetapi secara faktual harus diwujudkan," imbuhnya.
Ia menyadari bahwa proses pembangunan itu akan memakan waktu yang relatif lama.
"Membangun kepindahan ibu kota ini perlu waktu yang lama," katanya.
Sebelumnya, DIY sendiri membawa tanah dan air dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menjelaskan maksa prosesi penyatuan tanah dan air di IKN. Dengarkan, lur.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News