TPA Piyungan Tutup, Apa yang Harus Dilakukan Warga Jogja?

Lebih baik lagi jika sampah nonorganik itu dipilah dan diolah lagi menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis.
"Untuk sampah organik, bagi yang masih punya lahan dapat dibuatkan lubang dan sampah itu dimasukkan ke lubang sebagai solusi sementara untuk menyikapi kondisi TPA Piyungan yang saat ini sedang ditutup," katanya.
Dia berharap masyarakat mengelola sampah secara mandiri bukan karena semata-mata akses ke TPA Piyungan ditutup, tetapi agar nantinya dapat mengurangi volume sampah yang dihasilkan Kabupaten Bantul sebelum dibuang ke TPA regional yang dikelola Pemda DIY.
Dia mengatakan, setiap harinya Kabupaten Bantul menghasilkan sekitar 170 ton sampah dan semuanya dibuang ke TPA Piyungan.
Dalam waktu dekat DLH Kabupaten Bantul akan mengumpulkan komunitas pengelola sampah agar bisa membantu mengatasi masalah sampah yang terus terulang.
"Kami ajak konsolidasi terkait dengan situasi seperti ini, apalagi sudah sering terjadi sehingga kami harus mulai berbenah," imbuh dia. (antara/jpnn)
Jogja saat ini sedang menghadapi masalah sampah karena tutupnya TPA Piyungan. Sampah-sampah tak bisa diangkut. Apa yang harus dilkukan warga Jogja?
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News