Instruksi Bupati Sleman Setelah 9 Ternak Positif PMK, Dengarkan!
jogja.jpnn.com, SLEMAN - Kabupaten Sleman mencatatkan sembilan kasus ternak dengan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada Sabtu (21/5).
Sebilan ternak itu dipastikan terjangkiti PMK setelah sampelnya diuji di Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates pada Jumat (20/5).
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menjelaskan sebelumnya Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman mendapatkan laporan dari warga tentang adanya ternak yang memiliki gejala dini PMK.
"Jadi, pada 6 Mei seekor domba dilaporkan gejala sakit, diare, kurang nafsu makan, ujung bibir bengkak dan merah, serta terdapat berkeropeng basah. Kemudian setelah observasi Puskeswan di Berbah, diambil sampel swab untuk diuji PCR PMK," katanya.
Kustini menjelaskan bahwa kejadian itu bermula dari adanya satu ternak yang mengalami gejala.
Ternak itu baru saja dibeli dari wilayah Bantul. Sehari sebelumnya, ternak tersebut datang dari Jawa Barat.
Kustini mengatakan populasi ternak di Kabupaten Sleman saat ini mencapai 99.929 yang terdiri dari sapi potong, sapi perah, kerbau, kambing, domba dan babi.
Ada sekitar 820 kelompok ternak mulai dari sapi potong, sapi perah, kambing, domba dan babi yang semuanya diawasi oleh DP3 Sleman.
Sembilan ternak di Kabupaten Sleman terjangkiti PMK. Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo langsung menginstruksikan hal ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News