Mengenal Monsoon Australia, Penyebab Suhu Udara di Jogja Begitu Dingin
![Mengenal Monsoon Australia, Penyebab Suhu Udara di Jogja Begitu Dingin - JPNN.com Jogja](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/01/31/warga-menggunakan-payung-saat-hujan-turun-ilustrasi-foto-38.jpg)
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Akhir-akhir ini suhu udara di Yogyakarta terasa begitu dingin pada malam hingga pagi hari.
Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Reni Kraningtyas menjelaskan suhu minimum harian pada 20-30 Juni 2022 berkisar 20,4-23,6 derajat celcius.
Reni mengatakan kondisi tersebut diperkirakan berlangsung hingga Agustus 2022.
Dikatakannya bahwa ada tiga faktor penyebab suhu udara di Yogyakarta terasa lebih dingin dari biasanya.
"Pertama, adanya pergerakan massa udara dari Australia dengan membawa udara dingin dari kering ke Asia melewati Indonesia yang dikenal dengan Monsoon Dingin Australia," kata dia pada Kamis (30/6).
Kemudian, tutupan awan relatif sedikit dan pantulan panas dari bumi yang diterima dari sinar matahari tidak tertahan oleh awan.
Akibatnya, sinar langsung terbuang dan hilang ke angkasa.
"Ketiga, kandungan air di dalam tanah menipis kandungan uap air di udara juga rendah yang dibuktikan dengan rendahnya kelembapan udara," jelasnya.
Masyarakat pada umumnya merasakan suhu udara yang dingin dari hari biasanya. Begini penjelasan BMKG.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News