Harga BBM Naik, Bupati Bantul Punya Instruksi kepada Kepala Desa, Dengarkan!
jogja.jpnn.com, BANTUL - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memicu dampak inflasi atau kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok lainnya.
Masyarakat kurang mampu menjadi kelompok yang paling terdampak jika terjadi inflasi.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta lurah atau kepala desa agar menyisihkan 30 persen anggaran dari dana desa untuk membantu mengurangi dampak inflasi.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan dia sudah menyampaikan instruksi pemerintah pusat kepada kepala desa terkait penyisihan dana desa untuk mengatasi inflasi.
Menurut dia, adanya inflasi atau kenaikan harga kebutuhan pokok karena kenaikan harga BBM beberapa hari lalu merupakan sebuah kondisi yang harus dihadapi bersama baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun pemerintah desa.
"Sebuah bencana ini memang harus kami hadapi bersama sama. Tidak mungkin menyerahkan tanggung jawab ini kepada pemerintah pusat, tetapi yang ada di pemda dan kelurahan juga memiliki tanggung jawab untuk bersama-sama mengatasi dampak inflasi," kata Halim.
Halim menyebut kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok karena BBM adalah sesuatu yang wajar dan pasti terjadi.
"Itu hukum ekonomi yang tidak mungkin kita hindari dan kita yang ada di daerah termasuk kelurahan agar segera mencari cara-cara bagaimana masyarakat yang paling terdampak, fakir miskin dan warga rentan ini bisa kita siapkan di antaranya dengan BLT (bantuan langsung tunai)," katanya.
Demi menghindari dampak buruk dari inflasi akibat kenaikan harga BBM, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih memberi instruksi kepada pemerintah desa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News