Tekan Inflasi, Akan Ada Pasar Murah di Gunungkidul
jogja.jpnn.com, GUNUNGKIDUL - Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk menekan laju inflasi akibat kenaikan harga BBM adalah dengan menggelar pasar murah.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Gunungkidul Yuni Hartini mengatakan setidaknya ada lima kebijakan yang disiapkan untuk menekan terjadinya inflasi, salah satunya pasar murah.
"Operasi pasar untuk menjaga kestabilan harga selama September lalu. Upaya menjaga harga itu juga dilakukan dengan meningkatkan persediaan bahan pokok tertentu di pasaran. Semoga inflasi tingkat kabupaten tidak melebihi lima persen," katanya.
Pemkab Gunungkidul juga rutin memantau 20 jenis bahan pokok di tiga pasar.
Dalam pelaksanaan di lapangan, pemkab melibatkan aparat Babinsa hingga Babinkamtibmas juga dilibatkan dalam melakukan monitoring dampak inflasi.
"Sejauh ini memang ada kenaikan harga, tetapi tidak terlalu signifikan," katanya.
Yuni mengatakan langkah lain dalam mengantisipasi inflasi, yakni mengalokasikan dana transfer umum dari pusat sebesar dua persen untuk bantalan sosial. Berdasarkan hasil pembahasan, alokasi dua persen tersebut mencapai Rp 4,62 miliar.
Pelaksanaan penyaluran bantuan masih menunggu penetapan APBD Perubahan Gunungkidul 2022. Organisasi perangkat daerah (OPD) terkait pun juga dikoordinasikan untuk pelaksanaannya.
Pemkab Gunungkidul akan menggelar pasar murah untuk menekan laju inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga BBM.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News