Daya Beli Rumah di DIY Menurun 30 Persen, 3 Hal Ini Penyebabnya
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Tren daya beli masyarakat pada sektor properti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menurun hingga 30 persen dalam dua bulan terakhir.
DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY mengungkapkan setidaknya ada tiga faktor yang menjadi pemicu menurunnya minat masyarakat dalam membeli rumah.
Pertama, dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kedua, karena adanya inflasi yang membuat kenaikan suku bunga acuan BI hingga 2023.
Ketiga, masyarakat banyak yang menunda membeli rumah karena adanya informasi tentang resesi ekonomi pada 2023.
Ketua DPD REI DIY Ilham Muhammad Nur mengatakan informasi tentang resesi yang disampaikan terus menerus membuat masyarakat menahan diri untuk membeli rumah.
"Tiga hal tadi yang menyebabkan konsumen menahan diri untuk membeli properti, apalagi yang menggunakan fasilitas perbankan atau KPR," ujar dia.
Padahal, menurut Ilham, seandainya terjadi resesi dan BI rate mengalami kenaikan, tidak akan terlalu signifikan menaikkan angsuran kredit perumahan.
Menurut dia, jika suku bunga pada 2023 kembali dinaikkan, kenaikannya masih pada kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu sehingga masyarakat masih memiliki kemampuan untuk membeli rumah dengan sistem KPR.
"Justru inilah saatnya membeli rumah. Jika uang disimpan di bank, akan berkurang karena inflasi. Jika dibelikan rumah, kemungkinan besar justru bertambah," ujar dia.
Real Estate Indonesia DIY mengungkapkan bahwa tren pembelian rumah di Jogja menurun hingga 30 persen. Tiga hal ini jadi pemicu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News