Korban Longsor Proyek Perumahan di Sleman Bertambah, Pengembang Dipanggil Pemkab
Kustini berharap kecelakaan kerja seperti itu tidak terulang lagi di Sleman. Pengerjaan pembangunan diharapkan mengedepankan keselamatan dan memperhatikan kondisi alam terkini.
"Harus lebih hati-hati, apalagi soal cuaca. Kami akan menghadapi cuaca ekstrem. Jadi, saya imbau semua pengerjaan harus waspada," katanya.
Sebelumnya diberitakan tujuh pekerja di proyek pembangunan perumahan tertimbun tanah akibat galian tanah sedalam enam meter longsor. Kejadian pada Senin (2/1) sore tersebut bermula saat tujuh pekerja proyek melakukan penggalian tanah untuk pembuatan talud.
Namun karena kondisi tanah yang labil dan berpasir, tiba-tiba terjadi longsor yang menimpa para pekerja tersebut.
Dari delapan orang tersebut, empat pekerja tertimbun longsoran tanah. Sebanyak tiga pekerja berhasil ditemukan oleh rekan-rekannya yakni Karsono (50), warga Nglora, Saptosari, Kabupaten Gunungkidul. Kemudian satu korban lagi atas nama dan Karju (40), warga Nglora, Saptosari, Kabupaten Gunungkidul meninggal dunia saat perawatan di rumah sakit.
Satu orang lagi atas nama Dodi alias Tukiyo (53), warga Garotan, Semin, Gunungkidul dirawat di RS Hermina, Depok, Sleman. Satu korban lagi atas nama Surya (34), warga Bayat, Klaten, Jawa Tengah ditemukan pada Selasa (3/1) dalam kondisi meninggal dunia setelah dilakukan pencarian dengan menggunakan alat berat. (antara/jpnn)
Insiden tanah longsor dalam proyek perumahan di Sleman memakan korban dua orang. Pemkab Sleman memanggil pengembang.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News