Gunung Merapi Erupsi, Sultan Ingatkan Bahaya Menambang Pasir
"Api diam itu penampakan rona merah, biasanya akibat lava yang panas," ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso.
Selama periode pengamatan itu, BPPTKG tidak mencatat adanya awan panas guguran maupun lava pijar yang keluar dari Gunung Merapi.
Awan panas guguran kembali terpantau keluar dari Gunung Merapi sebanyak dua kali pada Selasa (14/3), pukul 00.00-06.00 WIB.
Jarak luncur awan panas guguran mencapai 1.600- 2.000 meter mengarah ke barat daya.
Teramati pula sebanyak 15 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.
Gempa awan panas guguran tercatat dua kali, gempa guguran 55 kali, gempa fase banyak 10 kali, dan gempa vulkanik dangkal dua kali.
Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level 3 atau Siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengingatkan penambang pasir agar berhenti beraktivitas karena aktivitas erupsi yang cukup tinggi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News