Penutupan Patung Bunda Maria Tanpa Paksaan? Setara Institute: Sulit Dipercaya
![Penutupan Patung Bunda Maria Tanpa Paksaan? Setara Institute: Sulit Dipercaya - JPNN.com Jogja](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2023/03/24/tangkap-layar-video-penutupan-patung-bunda-maria-di-kulon-pr-19hc.jpg)
jogja.jpnn.com, KULON PROGO - Setara Institute mengecam penutupan patung Bunda Maria di rumah doa Sasana Adhi Rasa. S.T. Yacobus, Padukuhan Degolan, Kalurahan Bumirejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo pada Rabu (22/3).
Direktur Eksekutif Setara Institute Halili Hasan menilai tindakan itu sebagai bentuk intoleransi terhadap kebebasan beragama.
"Meskipun pada perkembangannya pihak Polres Kulon Progo mengklarifikasi bahwa terjadi kesalahan dari anggota kepolisian yang melaporkan kegiatan di lapangan mengenai desakan ormas itu, publik sulit untuk percaya bahwa penutupan bersifat sukarela," kata Halili, Jumat (24/3).
Dalam kasus seperti ini, ia berharap Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dan Polres Kulon Progo bisa bersikap tegas.
"Kami mendorong aparat pemerintah, termasuk aparat keamanan untuk tidak tunduk kepada kelompok-kelompok intoleran," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolres Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini membantah adanya tekanan dari ormas Islam sebagaimana tertulis dalam laporan polisi yang viral.
Dalam laporan Polsek Lendah ke Polres Kulon Progo yang beredar di media sosial, disebutkan bahwa penutupan dilakukan karena ada organisasi masyarakat atau ormas yang protes dengan patung Bunda Maria tersebut.
Disebutkan bahwa beberapa waktu lalu ada ormas Islam yang datang dan menyampaikan aspirasi atas ketidaknyamanan masyarakat dengan keberadaan patung Bunda Maria karena posisinya tepat berada di depan Masjid Al-Barokah.
Meski sudah melakukan klarifikasi, Setara Institute menilai publik sukar percaya bahwa penutupan patung Bunda Maria tanpa tekanan pihak luar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News