Jogja Sedang Dingin-dinginnya, Ternyata Karena Monsoon Australia

Sabtu, 26 Agustus 2023 – 08:23 WIB
Jogja Sedang Dingin-dinginnya, Ternyata Karena Monsoon Australia - JPNN.com Jogja
Ilustrasi - Cuaca dingin malam hari di jogja. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Karena tutupan awan yang minim sehingga kita akan merasakan suhu udara yang lebih dingin," jelas dia.

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menambahkan suhu udara dingin pada Jumat (25/8) pagi pukul 06.00 WIB di DIY tercatat mencapai 19,7 derajat Celcius sehingga memicu munculnya kabut di Kabupaten Sleman dan sekitarnya.

Menurut dia, terbentuknya kabut merupakan fenomena alam yang sering terjadi yaitu saat kandungan udara dekat permukaan tanah cukup jenuh denga uap air dan biasanya kandungan uap air di dalam udara tersebut mempunyai kelembaban udara mendekati 100 persen.

"Setelah kami cek, kelembaban udara cukup tinggi sekitar 98 persen. Suhu udara pada pagi hari tadi sekitar pukul 06.00 WIB cukup dingin, yaitu 19,7 derajat Celcius. Hal itu memungkinkan terjadi kabut di Sleman dan sekitarnya," ujar Reny. (antara/jpnn)

BMKG Yogyakarta menyebut bahwa angin Monsoon Australian adalah penyebab udara dingin di Jogja saat malam hari.

Redaktur & Reporter : Januardi Husin

Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia