Masjid Quwwatul Islam, Wujud Hubungan Baik Warga Banjar dan Yogyakarta
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan Masjid Quwwatul Islam di Jalan Mataram No.1, Suryatmajan, Danurejan, Yogyakarta pada Selasa (10/10).
Dalam perjalanannya, masjid ini memiliki sejarah yang cukup panjang.
Keberadaan Masjid Quwwatul Islam tidak bisa dilepaskan dari eksistensi masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan di Jogja.
Warga Banjar yang berada di Jogja dahulunya ikut berjuang merebut kemerdekaan dengan membentuk Laskar Kalimantan.
Pada 1943, Sri Sultan Hamengku Buwono IX memberikan sebidang tanah yang selanjutnya dibangunlah sebuah langgar. Langgar Kalimantani ini merupakan cikal bakal Masjid Quwwatul Islam.
Ketua Pembina Yayasan Quwwatul Islam Djunaidi menjelaskan bahwa pada 1953 mulai dibangun masjid seiring bertambahnya jemaah.
“Perubahan tersebut seiring ketulusan rasa persaudaraan dari kita semua bersama-sama dan terutama bimbingan dan arahan dari Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono IX terhadap orang-orang Banjar yang ada di Yogyakarta ini,” kata Djunaidi.
Renovasi masjid ini dilakukan mulai 2015 hingga 2020 yang memakan dana hingga Rp 15 miliar.
Warga Banjar dan Yogyakarta memiliki jejak historis di dalam perjalanan pembangunan Masjid Quwwatul Islam. Apa itu?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News