Omzet Pedagang di Jogja Lesu, Anggota Dewan Singgung Pentingnya Literasi Digital
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Ketua Komisi B DPRD DIY Andriana Wulandari mengatakan ada penurunan omzet pedagang di Yogyakarta.
Menurut hasil pemantauannya, pata pegagang di Jogja tetap membuka kios meski sepi pembeli.
Di sisi lain, perempuan yang akrab disapa Ndari itu menekankan pentingnya pemasaran digital.
Ia mengakui bahwa masih sedikit pedagang pasar yang memasarkan produk mereka lewat e-dagang.
"Dunia bisnis sekarang sudah berubah. Masyarakat mulai belanja praktis, lewat online. Kalau para pedagang tidak mengubah model pemasarannya, maka lambat laun akan ditinggalkan konsumen," kata Ndari, Jumat (20/10).
Ia berharap kepada Dinas Perdagangan setempat untuk memasifkan literasi digital di kalangan pedagang dengan menggandeng perguruan tinggi.
"Khususnya yang usia muda, termasuk pemilik warung rakyat di pedesaan agar tidak tergilas oleh pedagang ritel yang masif di sosial media dan toko online," katanya.
Selain itu, Ndari menyebut munculnya toko-toko di perkampungan yang karakternya seperti distributor atau agen, tetapi melayani penjualan ritel perlu mendapat perhatian.
Komisi B DPRD DIY menyebut pedagang masa kini perlu dibekali dengan pengetahuan pemasaran digital agar tidak ditinggal konsumen.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News
