Mesin Pabrik Pemasok Es Batu di Gunungkidul Rusak, Butuh Rp 39,5 Juta untuk Perbaikan
Wahid mengatakan saat ini sedang proses perbaikan untuk pemasangan floater control amonia.
Sementara itu juga akan dilanjutkan dengan overhaul compressor untuk mengatasi suara mesin yang sangat keras dengan perkiraan biaya hampir 100 juta.
Berhentinya produksi Pabrik Es Sari Tirta Mina menyebabkan pasokan es balok untuk nelayan dan pedagang ikan menjadi terganggu selama lebih dari sepuluh hari ini.
"Kerusakan yang beruntun tersebut dimungkinkan karena usia teknis dari mesin pabrik es telah terlampaui sejak dioperasionalkan tahun 2009," katanya.
Lebih lanjut, Wahid mengatakan kapasitas produksi pabrik es sebesar 10 ton. Kegiatan rehabilitasi pabrik es telah diusulkan melalui dana alokasi khusus Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk 2025 sejumlah Rp 850 juta.
Selain itu, DKP Gunungkidul mengusulkan perbaikan melalui dana keistimewaan sebesar Rp934 juta.
"Saat ini, pendapatan asli daerah dari penjualan produksi es balok ditargetkan sebesar Rp520 juta dan telah tercapai sebesar Rp 348 juta atau 66,9 persen," katanya. (antara/jpnn)
Mesin penghasil es batu di Gunungkidul rusak dan membutuhkan anggaran Rp 39,5 juta untuk perbaikan.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News